Oleh :
Pilkada
segera tiba! Tak pelak, pihak yang paling berkepentingan adalah para
kandidat dengan segenap tim suksesnya. Meski demikian, sebagai hajatan
bersama, Pilkada menjadi kenduri bersama yang harus diselenggarakan,
dibiayai, dinikmati, dan diperhatikan seksama secara bersama-sama pula.
Memasuki masa menentukan, ada beberapa titik penting yang harus diperhatikan bersama-sama.
Politisasi Birokrasi
Potensi pergerakan birokrasi menuju politisasi menjadi sangat besar.
Setiap kepala daerah menjabat akan menggunakan kekuasaannya untuk
mengumpulkan suara. Birokrasi sebagai organisasi solid memang tidak akan
memberikan dampak besar secara langsung, namun kapasitas sumber daya
yang mereka miliki menjadi sebuah potensi politik yang kuat untuk
digerakkan. Dan paling penting lagi bahwa setiap birokrat, terutama
mereka yang berada di jajaran atas, memiliki kepentingan besar terhadap
siapa yang akan memenangkan pertarungan.
Birokrat yang
tangannya ’kotor’ akan ikut kecipratan bagian manakala kue kekuasaan
sedang dibagi. Dan menjadi lazim bahwa para kepala dinas diangkat
berdasarkan hubungan politisnya dengan kepala daerah. Maka awasilah para
birokrat itu pertama-tama.
Mobilisasi Massa
Apakah ada potensi konflik? Tentu saja.
Setiap Kandidat Calon Kepala Daerah akan menggerakkan kantong-kantong
dan mesin-mesinnya. Potensi konflik akan terjadi jika setiap kandidat
mengkondisikan para pendukungnya dalam kondisi tensi tinggi. Masa
kampanye akan sangat menentukan dan setiap kandidat akan berpotensi
menggiring massa pendukungnya untuk melakukan apa saja demi kekuasaan.
Kewaspadaan aparat keamanan harus tinggi, kandidat juga tidak boleh
mengorbankan massa pendukung untuk syahwat kekuasaannya, dan paling
penting juga adalah mewanti-wanti KPUD dan Panwaslukada untuk tidak
mencoba bermain api di tengah sekam yang siap terbakar. Netralitas dua
lembaga penyelenggara ini bisa jadi akan dibayar dengan kerusuhan jika
mereka mencoba untuk berpihak.
Politik Uang
Uang akan
menjadi kekuatan penentu. Maka waspadailah! Uang akan berhamburan
kemana-mana. Pragmatisme masyarakat akan semakin kuat. Kandidat mendidik
kita untuk terus selalu berbicara soal benefit ekonomis.
Kapan
uang akan disebarkan? Kapan saja dan dalam acara apa saja. Sementara
kepolisian hanya dapat meneruskan kasus Pemilukada yang dilaporkan oleh
Panwaslukada sehingga peran Panwaslukada lah yang harus optimal. Apakah
cukup? Saya kira tidak. Maka peran aktif tim sukses untuk mengawasi,
menangkap, dan melaporkan pelaku politik uang menjadi penentu. Setiap
kandidat harus punya tim khusus untuk memantau dan menangkap pelaku
politik uang. Jika berhasil, Mahkamah Konstitusi belakangan sangat
sering memutus kalah kandidat yang sudah dinyatakan menang karena
terbukti melakukan politik uang selama masa kampanye.
Perang Intelijen
Intelijen tidak sekedar tim sukses yang kadang memang bertugas untuk
melakukan agenda spionase, namun juga intelijen dalam arti sesungguhnya.
Saya faham bahwa ada intelijen dari kepolisian dan TNI yang akan
memantau jalannya pertarungan untuk kepentingan analisis internal
institusi mereka? Namun percayakah kita bahwa intelijen ini akan bermain
netral?
Setiap kandidat memiliki relasi dengan masing-masing
penguasa keamanan. Link mereka unpredictible. Maka setiap kandidat boleh
jadi memiliki jaringan intelijen masing-masing. Ampuhkah kekuatan
intelijen? Saya kira mereka punya prinsip tunggal, yakni memastikan
pertarungan berjalan lancar. Sepanjang jejaring intelijen digunakan
untuk hal ini saya kira akan sangat positif bagi jalannya pertarungan.
Ini adalah pertarungan sipil, sebuah elektorasi, bukan suksesi milik
punggawa keamanan, maka selayaknya jaringan intelijen berdiri di
garis-garis independensi.
Malam Pencoblosan
Pada
malam pencoblosan, tidak akan ada masa tenang. Meski tiga hari sebelum
hari H diputuskan sebagai hari tenang, setiap kandidat akan sekuat
tenaga mengerahkan semua resources. Maka waspadailah gerilya malam dan
serangan fajar. Setiap kandidat akan memiliki gerakan sendiri-sendiri.
Politik uang boleh jadi akan merajalela pada malam ini. Maka saya
himbau agar setiap kandidat memiliki jaringan pemantau khusus untuk
melakukan patroli malam dan fajar. Yah, jikapun para kandidat tidak
berniat memanfaatkan masa ini sebagai ajang transaksi, setidaknya anda
pun wajib untuk menyiapkan tim pemantau untuk mencegah terjadinya hal
ini.
Kertas Suara Cadangan
Siapa bilang setelah
kampanye dan pencitraan panjang lalu semuanya selesai? Tidak! Ada kertas
suara yang harus diawasi. Ada selisih suara yang akan menjadi cadangan.
Katakanlah saja setiap TPS memiliki dua puluh kertas suara cadangan,
kalikan dengan ribuan TPS, apakah hasilnya tidak akan menjadi 10 %?
Jangan-jangan ada kandidat yang sudah menyiapkan kemenangan hanya dari
sisa suara kertas cadangan ini?
Maka bergegaslah perkuat tim
pemantau hari H dan pastikan kertas suara cadangan ini aman. Awasi
secara ketat proses pencoblosan karena disanalah para petugas yang sudah
dibanderol akan melaksanakan aksinya. Ingat, para PPS tidak secara
langsung dekat dengan calon manapun dan mereka terbuka untuk menerima
imbalan berapapun.
Rekapitulasi Hasil
Siapa bilang
setelah dihitung dari TPS, suara di rekapitulasi tingkat desa dan
kecamatan juga akan sama? Di jalan, peluang perubahan suara akan
terjadi. Maka pastikanlah detik demi detik berjalannya rekapitulasi
suara dari satu tahap ke tahap lainnya berjalan aman.
Demikianlah,
anda memang dituntut untuk waspada dan menyiapkan dana. Jikapun anda tak
berniat melakukan kecurangan, setidaknya anda harus membayar untuk
mencegah kecurangan tersebut. Itulah politik demokrasi kita yang masih
miskin pertarungan hakiki.
0 komentar:
Posting Komentar