Menghimpun Lalu Mengabarkan Untuk Bone yang Lebih Baik
Tampilkan postingan dengan label Infrastruktur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Infrastruktur. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 Agustus 2014

Proyek Rehabilitasi Jalan Bermasalah

Proyek rehabilitasi pemeliharaan jalan paket satu meliputi, Jl Durian, Jl Salak, Jl Hos Cokroaminoto, Jl Arif Rahman Hakim dan Jl Majang tidak sepenuhnya dikerjakan.

Dari pantauan media, Jumat (29/8/2014), selain belum sepenuhnya dikerjakan, proyek itu juga tidak memiliki papan informasi. Kuat dugaan, papan proyek sengaja disembunyikan oleh pihak rekanan PT Ridwan Jaya Lestari yang merupakan milik Jefri.

Nilai kontrak pemeliharaan jalan ini senilai Rp 4.860.798.000 miliar dengan waktu 150 hari kelender dan terhitung tanggal 1 April 2014 lalu.

Tak hanya itu, pihak pelaksana juga tidak memperhatikan keselamatan masyarakat, lantaran tidak memberi tanda-tanda berupa garis pembatas di lokasi galian. Bukan hanya itu, pihak rekanan juga tidak menyiram bekas galian yang akan diaspal. Akibatnya, jika kendaraan melintas debu bertebrangan. (*)  (tribun-timur.com)

Rabu, 05 September 2012

Jalan Layang Maros Bone Semoga Bukan Wacana

Infrastruktur jalan dikebut pembangunannya 2013 mendatang. Jalan layang dengan anggaran Rp1,5 triliun direncanakan pembangunannya menghubungkan Kabupaten Maros dan Bone.
Bila jalan layang Maros-Bone rampung, bisa jadi lebih modern daripada infrastruktur jalan layang di Kota Makassar. Rencananya, jalan layang ini dibuat bertingkat dua.

Kepala Dinas Bina Marga Sulsel, Abdul Latief mengatakan, pembangunan jalan layang Maros-Bone untuk meluruskan jalur transportasi darat. Selama ini, jalur Maros-Bone melalui Camba berkelok-kelok dan sempit yang cukup menyulitkan pengguna jalan.

Perencanaan awal, pembangunan jalan layang Maros-Bone diperkirakan menghabiskan anggaran Rp2 triliun. "Tapi ada bagian jalan yang dipotong, sehingga diperkirakan hanya sekira Rp1,5 triliun," kata Latief.
Pemprov Sulsel berharap pencanangan pembangunan jalan layang Maros-Bone bisa dilakukan tahun ini. Latief mengaku anggarannya sedang diperjuangkan dialokasikan di APBD.

Rencananya, pembangunan jalan layang Maros-Bone dilakukan secara bertahap dengan sistem multiyears. Butuh waktu sekitar 2-3 tahun untuk menyelesaikan pembangunannya.
Detail Engineering Design (DED) serta Feasibility Study proyek yang mengadopsi konsep pembangunan jalan kelok sembilan yang menghubungkan lintas tengah Sumatera dan pantai timur Sumatera ini telah rampung sejak 2011 lalu.

Pembangunan jalan layang Maros-Bone memendekkan jarak tempuh dari 175 kilometer menjadi 120 kilometer. Waktu tempuh yang harus dilalui pengguna jalan juga berkurang dari sebelumnya dapat ditempuh selama 4-5 jam, dapat berkurang menjadi sekitar dua jam.

NASIONAL

NEWS


PEMILUKADA

OTONOMI DAERAH

SOSBUD


PILGUB

BONE NEWS

BIROKRASI

OPINI


LAW END CRIME