Massa yang berkumpul di bundaran jam kota Watampone ini membakar ban sambil menyampaikan orasinya. Para pengunjuk rasa juga menyandra sebuah kendaraan dinas berpelat merah milik salah satu pegawai Dinas Perhubungan. Para pengunjukrasa kemudian melanjutkan orasinya ke Kantor Pemerintah Bone.
Dalam perjalanan mereka ke Pemkab Bone, para pengunjuk rasa juga merazia kendaraan dinas yang terparkir di pinggir jalan. Akibatnya dua kendaraan dinas yang terparkir nyaris dirusak namun, dihalangi petugas. Mahasiswa ini kemudian melepaskan pelat merah kendaraan dinas bahkan menyoreti dua kendaraan dinas dengan filox.
Meski aksi ini dikawal ketat oleh pihak kepolisian dan Satpol PP namun, mahasiswa menerobos masuk ke Kantor Pemkab untuk menemui Bupati Bone. Aspirasi para pengunjuk rasa disambut oleh Wakil Bupati Bone Andi Said Pabokhori lantaran Bupati Bone Andi M Idris Galigo bersama sejumlah pejabatnya sedang berkumpul di rumah jabatan Bupati Bone untuk menyaksikan perlombaan olah raga tradisional.
"Selaku pemerintah kami bertanggung jawab dan mendukung aspirasi mahasiswa," jelas Said seperti dilansir di tribun-timur.com
Pada kesempatan itu, Said Pabokhori selaku ketua DPC Demokrat Bone menandatangani lembaran pernyataan penolakan kenaikan BBM yang disodorkan oleh mahasiswa. Aksi kemudian dilanjutkan ke Kantor DPRD Bone.
Dilain tempat sejumlah aliansi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi unjuk rasa di depan SPBU yang berada di jl Ahmad Yani, Kecamatan Tanete Riattang. Aksi ini penolakan kenaikan BBM ini dilakukan mahasiswa dengan mendorong sepeda motornya ke dari SPBU tersebut ke Kantor DPRD.
0 komentar:
Posting Komentar